BLOG PRAJURIT

PRAJURIT KOMANDO BERJIWA KSATRIA

Lulus Akmil dengan uang

Masuk Taruna Akmil tidak mengeluarkan uang itu bohong. Pasti keluar dong. Tidak ada yang gratis tis di Indonesia ini. Kencing aja bayar.

Setiap peserta tes wajib membayar. Kan butuh fotokopi persyaratan administrasi. Kan butuh jajan es juga kalo hari panas. Masak ga makan, nunggunya kan lama banget. Jadi kalo ada yang bilang tidak ada biaya itu bohong besar.

Nah kalau untuk nyogok, pelicin, nyuap, itu yang tidak. Secara tertulis tidak dipungut biaya. Hukum mengatakan bahwa masuk Taruna Akmil tidak dipungut biaya (untuk nyuap). Kalau ada yang nyuap atau menawarkan diri dengan biaya tertentu itu namanya melanggar hukum. Laporkan saja biar dipecat.

Proses seleksi ada 3 tahap, yang pertama adalah Subpanda. Ini terjadi di lingkup Korem(Ajenrem). Mungkin ada yang menawarkan dirinya dapat membantu lulus. Okelah Anda ambil kesempatan itu. Bayar. Kemudian tahap kedua adalah tes Panda (panitia daerah) ini terjadi di Kodam. Ada yang menawarkan diri lagi bisa membantu. Inipun anda ambil. Bayar lagi. Dan terakhir adalah tes Pantuhirda (panitia penentuan terakhir daerah) di Magelang dan sekali lagi anda mengeluarkan uang. Bayar.

Mari kita berpikir logika. Di tahap Subpanda yang ngetes berapa banyak orang? Ada administrasi, ada kesehatan, jasmani, dan orangnya tidak Cuma 1 atau 2 saja. Panitia ini akan saling melihat satu sama lain, berapa uang yang bisa dikumpulkan rekannya. Kalau dia bisa kenapa saya tidak, kan begitu. Jadi ajang penyuapan berjamaah dong. Apa iya tidak ada orang yang taat beragama di militer ini, yang masih berdedikasi tinggi, yang tidak mempan dengan suap-menyuap?

Tahap Panda lebih banyak lagi orang yang mengetes, jalurnya lebih banyak. Kepada siapa oknum yang bantuin anda masuk akan memberi pelicin? Ke semua panitia ? Ga mungkinlah. Takut dia. Di tahap Pantuhirda juga demikian, malah Perwira Menengah bahkan Jendral ikut menyeleksi. Wah berapa bayarannya seorang Jendral ya.

Para bos bos TNI apa mau institusinya di isi oleh calon taruna yang tidak berpotensi, lulus karena nyuap? Pasti mereka akan memilih para penerusnya yang harus lebih baik dibanding mereka. Pilih calon taruna yang kelak akan bisa menggantikan mereka suatu saat nanti. Bayangkan kalau mereka diganti oleh taruna yang “nol” atau dibawah standar. Hancurlah benteng terakhir NKRI.

Kesimpulannya adalah sangat susah untuk mendapat jaminan lulus bila tergantung pada oknum calo. Uang anda hilang, jaminan tidak ada. Sebab mereka hanya mempermainkan psikologi anda saja. Ketakutan anda akan ketidakberhasilan dalam tes, dan itu dimanfaatkan oleh mereka. Oknum hanyalah manusia licik yang bermain ditengah kelengahan anda. Antara tahap SubPanda,Panda dan Pantuhirda para tester tidak sama orangnya. Beda jalur dan tidak berhubungan.

7 September 2009 - Posted by | rekrutmen, taruna | , , , , ,

8 Komentar »

  1. Cara melaporkan taruna ya g nyogok titip dan nyuap gimana ?

    Komentar oleh Anonimous | 25 Januari 2017 | Balas

  2. “Semoga dg terpilihnya Kapolri baru p’TITO dpt memberantas mafia2 seleksi AKPOL !. Sehingga kedepannya melahirkan Perwira2 tangguh, jujur, cerdas dan bisa di pertanggung jawabkan !!! (Ingat : Input akan mempengaruhi Output)

    Komentar oleh Aloysius Sugiyanto | 14 Juli 2016 | Balas

  3. Sekarang saya beritahu sedikit saja gan soal penyogok atau pelicin ini,ini juga kata abang ipar saya yang juga anggota aparat tni di kota makasar,begini pak…..seorang calon prajurit ataupun akademi,itu lulus atau tidaknya tergantung saat panda dan pantukhirda,betul….??,,ketika saat itu tiba maka tibalah saat dimana banyak oknum perwira menengah ataupun perwira atas untuk mencari untung,dengan cara apa dan bagaimana?,.jawabannya mudah,yaitu dengan sepucuk kertas yang disebut “SURAT SAKTI”,surat sakti adalah surat rekomendasi bagi seorang calon supaya diluluskan,kenapa surat sakti ini jadi tiket masuk tni/polri???…gampang….karena yang membuatnya pun sudah pasti bukan orang yang berposisi biasa di instansi tersebut,alias si oknum perwira….entah oknum perwita menengahataupun perwira atas,kenapa harganya semahal itu???…tentu mahal,yang bikin kan perwira…..kalau yang bikin surat tersebut tmtama biasa berarti posisinya / pqngkatnya tidak terlalu dianggap penting donk,lalu bagaimana cara menyulap dari surat tersebut menjadi sebuah kelulusan???….gampang itu mah…..ya dengan cara me,mberikan langsung kepada si oknum panitia yang brsangkutan,caranya ya denga ngobrol basa basi lalu tiba tiba terseliplah sepucuk surat berisikan uang belasan/puluhan sampai ratusan juta rupiah tersebut,tergantung pangkat si penyeleksi yang berposisi paling vital dalam panitia seleksi,sakti bukan???…namanya juga surat sakti,kalau mau instansi di indonesia ini bersih 100% dari KKN maka hapuslah bagian dari suatu hal yang tak dapat dipisahkan dari sebuah seleksi baik tu seleksi akmil,akpol,secaba,ataupun secata,yang sering disebut tiket emas masuk tni/polri yang disebut dengan “SURAT SAKTI”….hapus kertas menjijikan yang menjadi lahan KKN di negeri ini,hapus,kertas ini sejatinya layak disebut sebagai kertas lahan dosa…aku lebih suka menyebutnya begitu…karena setiap perwira menangah /atas baik dari tni/polri…cepat atau lambat pasti akan digoda juga oleh setan yng bergelayutann di telinga merwka yang menyuruh mereka untuk menjual kertas sakti tersebut demi keuntungan pribadi.

    Note : meskipun berisiko….membongkar kebohongan dan kemunafikan itu sebenarnya menyenangkan…..akui saja.kita manusia…yang bisa kita lakukan hanya menjadi manusia yang paling munafik didunia ini…..karena hanya ada satu dzat yang tidak akan pernah menjadi munafik dn menyekutukan kebenaran dengan kebohongan…dia adalah Allah S.W.T.
    wasalam mualaikum wr.wb.

    Komentar oleh sonji mardika | 30 Maret 2016 | Balas

    • maaf ni sonji mahardika klu sy ganggu ,paman kmu dlu masuk Tni itu pakai biaya atau sebaliky

      Komentar oleh heriapriansa | 19 April 2016 | Balas

    • Setuju banget dengan pendapat anda, saya berharap segera diatasi

      Komentar oleh Jokowi dodo | 9 Mei 2017 | Balas

  4. selamat malam pak.
    saya ingin sekali masuk akmil, tapi saya tidak ingin memberatkan orang tua saya, apalagi soal biaya, soalnya saya dengar dari teman saya, kalau masuk akmil butuh uang hingga ratusan juta rupiah, apakah itu benar?
    terima kasih 🙂

    Komentar oleh Adichandra Maulana | 4 Februari 2014 | Balas

  5. Apakah benar hal itu terjadi di negara kita ??
    lantas bagaimanakah kita menyikapi hal tersebut, mengingat bahwa sangat sulit masuk angatan pada saat sekarang ini.

    Komentar oleh agit sutanto | 8 Juni 2013 | Balas

  6. Jadi suap itu ada,dan ampuh sekali ya..
    saya juga udah tau,dan itu sangat brengsek

    Komentar oleh Andris maulana rois | 19 Juni 2012 | Balas


Tinggalkan komentar